Selasa, 14 April 2015

Jakarta tempo doeloe dan sekarang

assalamualaikum,salam blogger !
kali ini saya akan sedikit mengulik sejarah salah satu kota di Indonesia (cuma sedikit doang gan,ane bukan anak sejarah). Tapi ini dalam sudut pandang nilai arsitekturnya.
oke, kita mulai dari
petabatavia_1897



1. Bundaran Hotel Indonesia:

Bundaran HI
Bundaran HI dulu dan sekarang
Salah satu ikon Jakarta ini didirikan oleh Presiden Soekarno dalam rangka Asian Games Jakarta tahun 1962.


2. Bioskop Metropole, Dulu dan Sekarang:

Metropole Dulu dan Sekarang
Metropole dulu dan sekarang


3. Pengunjung Bioskop, Dulu dan Sekarang

Pengunjung Bioskop Dulu dan Sekarang
Pengunjung Bioskop, Dulu dan Sekarang


4. Jalan Jenderal Sudirman, Dulu dan Sekarang

Jalan Jenderal Sudirman, Dulu dan Sekarang
Jalan Jenderal Sudirman, Dulu dan Sekarang
Meski telah dari dulu mendapatkan status sebagai jalan arteri, pencakar-pencakar langit di Jalan Sudirman dibangun setahap demi setahap. Sementara patung Jenderal Sudirman yang sekarang berdiri di salah satu ujung jalan baru diresmikan di tahun 2003.


5. Gelora Bung Karno, Dulu dan Sekarang

Gelora Bung Karno, Dulu dan Sekarang
Gelora Bung Karno, Dulu dan Sekarang
Sama dengan Hotel Indonesia, Gelora Bung Karno didirikan untuk menyambut Asian Games 1962 di Jakarta. Pada jaman Orde Baru, namanya diubah menjadi Stadiun Utama Senayan sebelum kembali lagi ke ‘Bung Karno’.

6. Tugu Pancoran, Dulu dan Sekarang

Tugu Pancoran, Dulu dan Sekarang
Tugu Pancoran, Dulu dan Sekarang
Monumen yang sebenarnya bernama Tugu Dirgantara ini didesain oleh pematung asal Yogyakarta, Edhi Sunarso, dan dibuat untuk menghormati para pahlawan penerbangan Indonesia. Pembuatannya sempat menemui kendala karena kekurangan dana, hingga Presiden Soekarno sendiri harus ikut andil menyumbang dengan menjual mobil Buick-nya.


7. Kunstkring Paleis, Dulu dan Sekarang

Kunstkring, Dulu dan Sekarang
Kunstkring, Dulu dan Sekarang
Gedung ini sempat beralihfungsi beberapa kali – dari sebuah bar ke markas Majelis Islam Alaa Indonesia (yang kemudian berkembang menjadi Partai Islam Masyumi). Di tahun 2013, gedung ini dibuka kembali sebagai kafe, restoran, dan galeri seni.


8. Sungai Ciliwung, Dulu dan Sekarang

Sungai Ciliwung, Dulu dan Sekarang
Sungai Ciliwung, Dulu dan Sekarang
Sekarang, Sungai Ciliwung sudah tertutup sampah sedemikian rupa sehingga setiap tahunnya, diadakan Lomba Mulung Sampah Ciliwung antar-kelurahan.


9. Ruas Jalan Biasa, Dulu dan Sekarang

Jalanan, Dulu dan Sekarang
Jalanan, Dulu dan Sekarang
Dulu, warga Jakarta masih banyak yang jalan kaki dan naik sepeda. Yah, beda sih ya kondisinya…


10. Pasar Baru, Dulu dan Sekarang

Oleh Fuki Lukianto
Oleh Fuki Lukianto via lukianto78.blogspot.com
Pasar Baru didirikan dengan nama ‘Passer Baroe’ di tahun 1820, waktu Jakarta masih dipanggil ‘Batavia’.


11. Pasar Baru #2

Suasana di depan Toko De Zon, Pasar Baru
Suasana di depan Toko De Zon, Pasar Baru via id.wikipedia.org
Ini suasana di depan Toko De Zon, Pasar Baru, kira-kira tahun 40-an. Ini wilayah yang nantinya akan ditempati Matahari Department Store. Kebetulan, ‘zon’ juga adalah kata Belanda yang artinya ‘matahari’.


12. Daerah Karet Tengsin, Dulu dan Sekarang

Karet Tengsin, Dulu dan Sekarang
Karet Tengsin, Dulu dan Sekarang
Daerah kelurahan yang sekarang menjadi bagian Tanah Abang ini dulunya adalah perkebunan karet milik seorang Cina-Betawi, Tan Tieng Shin.


13. Jalur Trem Ibukota

Trem
Dulu, Jakarta punya jalur trem sendiri sebelum Presiden Soekarno memberangusnya karena tak mendukung keindahan kota.


14. Gedung Pancasila, Pejambon

Gedung Pejambon, Dulu dan Sekarang
Gedung Pejambon, Dulu dan Sekarang
Gedung yang sekarang digunakan sebagai gedung Kementerian Luar Negeri RI ini dulunya bernama Hertogs Park, kediaman untuk pejabat militer Belanda. Halaman yang ada di depannya? Biasa ditanami sayuran untuk makanan sehari-hari pejabat Belanda itu.
noh, ane uda bagi-bagi dikit. Namun apapun bentuknya segala sesuatu itu pasti ada yang namanya positif dan negatif. yah, semoga hati kita dibukakan untuk sama-sama saling menjaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar